Pencarian
Most active topics
Most active topic starters
cornseed | ||||
elbamoron | ||||
andymaru21 | ||||
ovèrkill | ||||
shugoki | ||||
Admin | ||||
larkheecho | ||||
kencana1_1hime | ||||
Sakka-Hime | ||||
kazuyaamii23 |
Most Viewed Topics
Latest topics
Top posting users this week
No user |
Top posting users this month
No user |
Jangan Lakukan Peregangan Sebelum Olahraga
Halaman 1 dari 1
Jangan Lakukan Peregangan Sebelum Olahraga
Kompas.com — Melakukan peregangan adalah rutinitas wajib yang banyak dilakukan banyak orang. Padahal, teknik ini sebetulnya kurang tepat. Para pakar kebugaran kini yakin peregangan sebelum olahraga bukan hanya tidak efektif, tetapi juga bisa menyebabkan cedera.
Peregangan ringan, seperti memutar pinggang atau menyentuh jari kaki, ternyata justru bisa menyebabkan otot-otot mengencang. Padahal yang kita perlukan untuk berolahraga adalah otot yang rileks.
Para pakar menyebut peregangan semacam itu seperti memanjangkan karet sampai maksimal. Akibatnya, otot malah tertarik.
"Selama ini kita melakukan peregangan statis pada saat yang tidak tepat," kata Kieran O'Sullivan, pakar olahraga dari University of Limerick, Irlandia, yang telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis peregangan dan dampaknya pada atlet.
Dia menjelaskan, jika kita melakukan peregangan sebelum olahraga, tubuh akan berpikir hal itu akan menimbulkan risiko tarikan yang berlebihan. Akibatnya, tubuh akan melakukan kompensasi dengan melakukan pemendekan dan menjadi lebih tegang. Ini berarti kita justru tidak bisa fleksibel dalam bergerak sehingga lebih rawan cedera.
Peregangan memang membantu fleksibilitas, tetapi jika dilakukan tidak untuk olahraga, misalnya pada sore hari atau setelah olahraga. "Sama halnya seperti olahraga angkat beban agar otot kuat. Tentu Anda tak akan melakukannya sebelum olahraga," katanya.
Teori O'Sullivan itu diperkuat dengan beberapa penelitian ilmiah yang menyatakan pemanasan statis sebelum berolahraga justru menyebabkan tubuh menjadi lambat dan lemah.
Karena itu, sebagai pengganti peregangan, para ahli merekomendasikan untuk melakukan pemanasan dengan cara lari santai selama beberapa menit atau melakukan beberapa kali tendangan sebelum bermain bola, atau melakukan servis sebelum main tenis.
Pemanasan ringan itu akan membantu meningkatkan detak jantung dan aliran darah ke otot sehingga temperatur tubuh menghangat. Dengan cara ini, kita bisa mencapai gerakan maksimal tetapi dengan cara terkontrol.
Peregangan ringan, seperti memutar pinggang atau menyentuh jari kaki, ternyata justru bisa menyebabkan otot-otot mengencang. Padahal yang kita perlukan untuk berolahraga adalah otot yang rileks.
Para pakar menyebut peregangan semacam itu seperti memanjangkan karet sampai maksimal. Akibatnya, otot malah tertarik.
"Selama ini kita melakukan peregangan statis pada saat yang tidak tepat," kata Kieran O'Sullivan, pakar olahraga dari University of Limerick, Irlandia, yang telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis peregangan dan dampaknya pada atlet.
Dia menjelaskan, jika kita melakukan peregangan sebelum olahraga, tubuh akan berpikir hal itu akan menimbulkan risiko tarikan yang berlebihan. Akibatnya, tubuh akan melakukan kompensasi dengan melakukan pemendekan dan menjadi lebih tegang. Ini berarti kita justru tidak bisa fleksibel dalam bergerak sehingga lebih rawan cedera.
Peregangan memang membantu fleksibilitas, tetapi jika dilakukan tidak untuk olahraga, misalnya pada sore hari atau setelah olahraga. "Sama halnya seperti olahraga angkat beban agar otot kuat. Tentu Anda tak akan melakukannya sebelum olahraga," katanya.
Teori O'Sullivan itu diperkuat dengan beberapa penelitian ilmiah yang menyatakan pemanasan statis sebelum berolahraga justru menyebabkan tubuh menjadi lambat dan lemah.
Karena itu, sebagai pengganti peregangan, para ahli merekomendasikan untuk melakukan pemanasan dengan cara lari santai selama beberapa menit atau melakukan beberapa kali tendangan sebelum bermain bola, atau melakukan servis sebelum main tenis.
Pemanasan ringan itu akan membantu meningkatkan detak jantung dan aliran darah ke otot sehingga temperatur tubuh menghangat. Dengan cara ini, kita bisa mencapai gerakan maksimal tetapi dengan cara terkontrol.
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Sun Jul 08, 2012 6:38 pm by andymaru21
» Hajimemashite
Sun Jul 08, 2012 6:33 pm by andymaru21
» --Love Plus---
Sun Jul 08, 2012 6:26 pm by andymaru21
» About Drama Korea
Wed Jun 06, 2012 4:23 pm by kencana1_1hime
» Kenapa ya saya males sm musik Indonesia??
Mon Mar 26, 2012 10:28 am by shugoki
» Maen shiritori yuuu!!
Fri Mar 02, 2012 2:40 pm by aruku
» Di Jepang ada tren Behel dan softlense ga sih?
Tue Feb 21, 2012 12:32 pm by sallity
» Ada ga sih Balai Pengkajian Bahasa di Jepang?
Wed Feb 15, 2012 4:38 pm by ovèrkill
» Gombal-gombalan yuukk pake bahasa inggris biar mantep hehehe
Sat Feb 11, 2012 2:10 pm by alfina.qibty
» Kamera Canggih buatan Jepang?
Sat Feb 11, 2012 1:44 pm by alfina.qibty
» Curhatan PERTAMAX yeeuuuhhh
Wed Feb 08, 2012 9:26 am by andymaru21
» Pelajaran yang tidak disukai ketika SMA / Kuliah (dan alasannya)
Sat Feb 04, 2012 9:04 pm by andymaru21
» [share] manga yang sering dibaca jaman masih bocah
Fri Feb 03, 2012 7:17 pm by sallity
» [ASK] Cinta...oh cinta... Apa sih cinta itu??
Fri Feb 03, 2012 4:56 pm by Sakka-Hime
» [ASK] Game jadul yg ttp asik... apa aj ya gan?
Thu Feb 02, 2012 10:31 am by ovèrkill