Pencarian
Most active topics
Most active topic starters
cornseed | ||||
elbamoron | ||||
andymaru21 | ||||
ovèrkill | ||||
shugoki | ||||
Admin | ||||
larkheecho | ||||
KageKun... | ||||
kencana1_1hime | ||||
Sakka-Hime |
Most Viewed Topics
Latest topics
Top posting users this week
No user |
Top posting users this month
No user |
Insomnia??hmmm... :no:
Halaman 1 dari 1
Insomnia??hmmm... :no:
Kemampuan manusia untuk menghindari stres yang terbaik adalah dengan tidur. Pada masa istirahat, saat kita tidur, terjadi proses perbaikan dalam hal kebugaran tubuh. Setelah terbangun, badan terasa segar.
Namun, masalah tidur dan perolehan kebugaran karena cukup tidur ternyata bukan hal yang sederhana. Sementara itu, insomnia adalah gejala yang bertentangan dengan hal tidur.
Penderita insomnia mendapat kesulitan untuk tidur nyenyak. Ia akan tidur sekejap untuk kemudian mudah terbangun lagi, sering terbangun oleh mimpi buruk sehingga saat terbangun di pagi hari badan terasa lelah, tidak bergairah, dan diliputi keengganan untuk memulai bekerja.
Memang banyak orang yang merasa sulit tidur jika baru satu malam berada di tempat yang asing atau terpaksa menggunakan peralatan tidur yang berbeda. Sulit tidur seperti itu tidak dapat dikatakan sebagai insomnia. Insomnia adalah gejala sulit tidur yang bersifat kronis.
Kecemasan
Insomnia sering tidak dapat diatasi hanya dengan sekadar obat tidur karena kaitan insomnia dengan kondisi kecemasan psikologis sangat kuat. Bahkan, insomnia itu sendiri justru merupakan gejala yang bisa muncul oleh bermacam konflik emosional yang diderita seseorang. Jadi, gejala insomnia bukanlah gejala tunggal, kecuali pada gangguan tidur yang disebabkan oleh luka organik pada sistem saraf pusat atau perkembangan penyakit saraf sistemis, tetapi juga merupakan indikasi dari kondisi neurotik.
Karena itu, untuk kasus insomnia, para dokter hendaknya bekerja secara tim dengan psikolog klinis agar proses percepatan upaya penyembuhan penderita insomnia dapat dilakukan dengan hasil yang lebih optimal. Seba, siapa tahu sumber utama keluhan insomnia justru terletak pada aspek kepribadian penderita itu sendiri.
Upaya menyiasati insomnia
Dari penjelasan di atas, kita memahami bahwa tidak adanya rasa tenang dan aman secara psikologis menyebabkan ketegangan emosi berlanjut yang bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menderita insomnia. Namun, terkadang upaya sederhana yang terurai di bawah ini dapat membantu meringankan gejala insomnia bahkan dapat menyembuhkan insomnia.
1. Cobalah membuat diri rileks satu jam menjelang tidur dengan mendengarkan musik yang lembut atau membaca cerita ringan yang tidak merangsang gejolak emosi.
2. Hindarilah aktivitas fisik yang melelahkan sebelum tidur. Rencanakan kegiatan menyikat gigi, aktivitas di toilet, dan membersihkan tubuh satu jam sebelum tidur.
3. Jika terasa sulit tidur, lebih baik berbaring diam melepas lelah daripada gelisah dan membalik-balikkan badan di tempat tidur karena tidur tidak akan datang. Tidur merupakan aktivitas yang datang dengan sendirinya secara rileks dan lembut, bukan hasil perjuangan yang keras. Jadi, semakin tubuh bergerak gelisah semakin jauh kemungkinan kita bisa tertidur dengan nyenyak.
4. Setiap masa tidur selalu akan ditandai oleh gerakan tubuh setelah jeda waktu tertentu. Waktu tidur yang tenang tanpa gerakan terjadi hanya sekitar 12 menit, untuk kemudian gerakan tubuh tertentu saat tidur membuat seseorang terbangun tiba-tiba. Namun, terbangun beberapa kali oleh gerakan tubuh bukan berarti telah terjadi gangguan tidur. Jadi, jangan terlampau cepat mengambil kesimpulan bahwa kita susah tidur.
5. Dengan cepat mengambil kesimpulan bahwa kita sulit tidur, tanpa disadari kita mengantisipasi diri untuk mendapatkan gangguan tidur saat waktu tidur tiba.
6. Melepaskan diri dari gangguan tidur dapat kita peroleh dengan berupaya menerima hal itu dengan jiwa besar, tanpa perlawanan keras dengan mengatakan kepada diri, misalnya, saya harus bisa tidur malam ini, atau mengucapkan kalimat seperti: ”Wah, hari sudah gelap, saya takut tidak bisa tidur lagi malam ini.”
Berbagai ungkapan yang mengantisipasi diri untuk tidak bisa tidur akan justru membuat kita sulit tidur. Semakin dilawan atau semakin ditakuti, ketegangan emosi oleh perlawanan dan ketakutan tersebut membuat justru kita benar-benar sulit tidur.
7. Jika kita menyadari bahwa ada masalah yang belum terselesaikan, hendaknya kita cari bantuan profesional untuk mendapat solusi yang tepat. Yakinkan diri kita bahwa melalui ketekunan akan dapat menyelesaikan masalah yang selama ini mengakibatkan ketegangan emosi yang berperan dalam insomnia yang diderita.
Solusi yang kita peroleh akan menurunkan ketegangan emosi secara bertahap dan insomnia pun secara bertahap akan dapat teratasi.
Namun, masalah tidur dan perolehan kebugaran karena cukup tidur ternyata bukan hal yang sederhana. Sementara itu, insomnia adalah gejala yang bertentangan dengan hal tidur.
Penderita insomnia mendapat kesulitan untuk tidur nyenyak. Ia akan tidur sekejap untuk kemudian mudah terbangun lagi, sering terbangun oleh mimpi buruk sehingga saat terbangun di pagi hari badan terasa lelah, tidak bergairah, dan diliputi keengganan untuk memulai bekerja.
Memang banyak orang yang merasa sulit tidur jika baru satu malam berada di tempat yang asing atau terpaksa menggunakan peralatan tidur yang berbeda. Sulit tidur seperti itu tidak dapat dikatakan sebagai insomnia. Insomnia adalah gejala sulit tidur yang bersifat kronis.
Kecemasan
Insomnia sering tidak dapat diatasi hanya dengan sekadar obat tidur karena kaitan insomnia dengan kondisi kecemasan psikologis sangat kuat. Bahkan, insomnia itu sendiri justru merupakan gejala yang bisa muncul oleh bermacam konflik emosional yang diderita seseorang. Jadi, gejala insomnia bukanlah gejala tunggal, kecuali pada gangguan tidur yang disebabkan oleh luka organik pada sistem saraf pusat atau perkembangan penyakit saraf sistemis, tetapi juga merupakan indikasi dari kondisi neurotik.
Karena itu, untuk kasus insomnia, para dokter hendaknya bekerja secara tim dengan psikolog klinis agar proses percepatan upaya penyembuhan penderita insomnia dapat dilakukan dengan hasil yang lebih optimal. Seba, siapa tahu sumber utama keluhan insomnia justru terletak pada aspek kepribadian penderita itu sendiri.
Upaya menyiasati insomnia
Dari penjelasan di atas, kita memahami bahwa tidak adanya rasa tenang dan aman secara psikologis menyebabkan ketegangan emosi berlanjut yang bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menderita insomnia. Namun, terkadang upaya sederhana yang terurai di bawah ini dapat membantu meringankan gejala insomnia bahkan dapat menyembuhkan insomnia.
1. Cobalah membuat diri rileks satu jam menjelang tidur dengan mendengarkan musik yang lembut atau membaca cerita ringan yang tidak merangsang gejolak emosi.
2. Hindarilah aktivitas fisik yang melelahkan sebelum tidur. Rencanakan kegiatan menyikat gigi, aktivitas di toilet, dan membersihkan tubuh satu jam sebelum tidur.
3. Jika terasa sulit tidur, lebih baik berbaring diam melepas lelah daripada gelisah dan membalik-balikkan badan di tempat tidur karena tidur tidak akan datang. Tidur merupakan aktivitas yang datang dengan sendirinya secara rileks dan lembut, bukan hasil perjuangan yang keras. Jadi, semakin tubuh bergerak gelisah semakin jauh kemungkinan kita bisa tertidur dengan nyenyak.
4. Setiap masa tidur selalu akan ditandai oleh gerakan tubuh setelah jeda waktu tertentu. Waktu tidur yang tenang tanpa gerakan terjadi hanya sekitar 12 menit, untuk kemudian gerakan tubuh tertentu saat tidur membuat seseorang terbangun tiba-tiba. Namun, terbangun beberapa kali oleh gerakan tubuh bukan berarti telah terjadi gangguan tidur. Jadi, jangan terlampau cepat mengambil kesimpulan bahwa kita susah tidur.
5. Dengan cepat mengambil kesimpulan bahwa kita sulit tidur, tanpa disadari kita mengantisipasi diri untuk mendapatkan gangguan tidur saat waktu tidur tiba.
6. Melepaskan diri dari gangguan tidur dapat kita peroleh dengan berupaya menerima hal itu dengan jiwa besar, tanpa perlawanan keras dengan mengatakan kepada diri, misalnya, saya harus bisa tidur malam ini, atau mengucapkan kalimat seperti: ”Wah, hari sudah gelap, saya takut tidak bisa tidur lagi malam ini.”
Berbagai ungkapan yang mengantisipasi diri untuk tidak bisa tidur akan justru membuat kita sulit tidur. Semakin dilawan atau semakin ditakuti, ketegangan emosi oleh perlawanan dan ketakutan tersebut membuat justru kita benar-benar sulit tidur.
7. Jika kita menyadari bahwa ada masalah yang belum terselesaikan, hendaknya kita cari bantuan profesional untuk mendapat solusi yang tepat. Yakinkan diri kita bahwa melalui ketekunan akan dapat menyelesaikan masalah yang selama ini mengakibatkan ketegangan emosi yang berperan dalam insomnia yang diderita.
Solusi yang kita peroleh akan menurunkan ketegangan emosi secara bertahap dan insomnia pun secara bertahap akan dapat teratasi.
cornseed- Kohai Eksis
- Number of posts : 197
Age : 38
Lokasi : Lapang Tembak
Reputation : 23
Points : 283
Registration date : 16.11.11
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Sun Jul 08, 2012 6:38 pm by andymaru21
» Hajimemashite
Sun Jul 08, 2012 6:33 pm by andymaru21
» --Love Plus---
Sun Jul 08, 2012 6:26 pm by andymaru21
» About Drama Korea
Wed Jun 06, 2012 4:23 pm by kencana1_1hime
» Kenapa ya saya males sm musik Indonesia??
Mon Mar 26, 2012 10:28 am by shugoki
» Maen shiritori yuuu!!
Fri Mar 02, 2012 2:40 pm by aruku
» Di Jepang ada tren Behel dan softlense ga sih?
Tue Feb 21, 2012 12:32 pm by sallity
» Ada ga sih Balai Pengkajian Bahasa di Jepang?
Wed Feb 15, 2012 4:38 pm by ovèrkill
» Gombal-gombalan yuukk pake bahasa inggris biar mantep hehehe
Sat Feb 11, 2012 2:10 pm by alfina.qibty
» Kamera Canggih buatan Jepang?
Sat Feb 11, 2012 1:44 pm by alfina.qibty
» Curhatan PERTAMAX yeeuuuhhh
Wed Feb 08, 2012 9:26 am by andymaru21
» Pelajaran yang tidak disukai ketika SMA / Kuliah (dan alasannya)
Sat Feb 04, 2012 9:04 pm by andymaru21
» [share] manga yang sering dibaca jaman masih bocah
Fri Feb 03, 2012 7:17 pm by sallity
» [ASK] Cinta...oh cinta... Apa sih cinta itu??
Fri Feb 03, 2012 4:56 pm by Sakka-Hime
» [ASK] Game jadul yg ttp asik... apa aj ya gan?
Thu Feb 02, 2012 10:31 am by ovèrkill